Nonton TV 5 Jam atau Lebih Tiap Hari Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Belakangan ini nonton TV jadi salah satu ativitas favorit untuk membunuh kebosanan. Saking asyiknya, banyak orang yang nggak sadar telah duduk selama berjam-jam di depan layar kaca. Bahkan ternyata ada yang sampai rela menghabiskan setengah harinya untuk nonton TV.
Apakah aktivitas ini nggak berbahaya?

Jika ditinjau dari kacamata medis, jelas ativitas ini sangat berbahaya dan bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Bagaimanapun juga, kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan seseorang terkena obesitas. Alhasil, makin lama anda menghabiskan waktu di depan TV, makin tinggi pula risiko terkena penyakit jantung, stroke dan hipertensi.

Tidak hanya itu, banyak orang menonton TV sambil melahap camilan, minuman bersoda atau makanan nggak sehat lagi. Bahkan sebuah penelitian menyebutkan jika orang yang makan sambil nonton TV, cenderung melahap makanan tidak sehat dalam jumlah besar.

Yang lebih parahnya lagi, seperti dlansir dalam live science, sebuah penelitian terbaru di Jepang, menyatakan jika kebiasaan menonton TV selama 5 jam per hari, dapat meningkatkan risiko kematian akibat penggumpalan darah di paru-paru.
Penelitian y

ang dilakukan secara berkesinambungan oleh Collaborative Cohort Study Jepang ini menyatakan jika risiko kematian ini melonjak 2,5 kali lipat ketimbang mereka yang hanya menghabiskan waktu menonton TV kurang dari 2,5 jam per hari.

FYI, masalah penggumpalan darah sendiri dikenal dengan sembutan emboli paru, dimana kondisi ini terjadi karena adanya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil, bisa hingga akhirnya menimbulkan gagal jantung.

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 86000 orang dewasa di Jepang, dimana teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan mendata berapa lama para peserta menonton TV, kemudian membandingkan dengan indeks massa tubuh, catatan aktivitas fisik, riwayat kesehatan, dan kebiasaan merokok.

Setelah 19 tahun, 59 orang para peserta penelitian dikabaran meninggal karena emboli paru, dan yang lainnya berisiko terkena gangguan kesehatan ini dalam waktu dekat. Hasil penelitian ini pun emudian dipublikasikan dalam jurnal Circulation.

Dalam keterangannya, dokter Toru Shirakawa, peneliti kesehatan masyarakat dari Osaka University Graduate School of Medicine, menyarankan anda untuk lepas dari Televisi sekarang juga, atau minimalnya mengurangi waktu untuk menonton dan menggantinya dengan aktivitas fisik.

Alternatif lainnya, kalau anda masih tetap ingin nonton TV, sebaiknya lakukan sambil berjalan diatas treadmil. Nah bagaimana dengan anda? Dalam satu hari, berapa lama sih waktu yang anda habiskan untuk menonton TV?

Sumber :
http://bit.ly/2b2EqYe
http://bit.ly/2bmDsET
http://bit.ly/2aLohn8
http://bit.ly/2aPt49Y