Tips Agar Terhindar dari Covid-19 Ketika Harus Tetap Bekerja

Your Image alt

Penyebaran Covid-19 yang semakin meluas dan belum usai membuat pemerintah mengeluarkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang dikenal dengan PSBB yang mengharuskan kita semua untuk tetap berada #DiRumahAja dan menerapkan sistem Work from Home (WFH). Namun, sistem WFH ini diperkirakan akan berakhir di bulan Juni, sehingga beberapa perkantoran akan kembali beraktivitas seperti biasanya. Kembalinya rutinitas hari ini ditambah dengan belum berakhirnya pandemi ini, memungkinkan risiko paparan virus lebih besar. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan agar tetap sehat dan dan terhindar dari Covid-19 jika harus tetap bekerja di luar rumah? Simak ulasan yang dirangkum dari Kementerian Kesehatan di bawah ini!

1. Pastikan Anda dalam kondisi sehat

Sebelum pergi beraktivitas di luar rumah, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat. Jika Anda mengalami gejala batuk, pilek, & demam, disarankan untuk tetap tinggal di rumah.

2. Gunakan masker dan pakaian lengan panjang

Selalu gunakan masker dan usahakan mengenakan pakaian lengan panjang, terutama ketika berada di tempat dan fasilitas umum untuk mencegah penularan Covid-19.

3. Gunakan transportasi pribadi

Hindari menggunakan transportasi umum dan berdesakkan dengan orang lain ketika hendak pergi ke tempat bekerja. Jika terpaksa menggunakan transportasi umum, tetaplah menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, tidak menyentuh fasilitas umum dan gunakan hand sanitizer, atau gunakan transportasi umum dengan jumlah penumpang yang sedikit seperti transportasi online untuk mengurangi risiko penyebaran vrus.

4. Hindari menyentuh wajah dan mengucek mata

Sering sekali dengan tidak sadar kita menyentuh fasilitas umum kemudian menggosok bagian wajah. Virus dapat ditularkan melalui droplets (dahak), sehingga jika menempel di fasilitas umum, dengan tidak sengaja memindahkan virus ke wajah. Rutinlah mencuci tangan sehabis menyentuh fasilitas umum dan jangan menyentuh bagian wajah.

5. Lakukan pembayaran secara non-tunai

Untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain ketika sedang menggunakan transportasi umum ataupun bertransaksi, dianjurkan untuk melakukan pembayaran dengan opsi non-tunai. Jika terpaksa, gunakanlah hand sanitizer sesudahnya.

Selain beberapa tips di atas, kamu juga bisa berikan perlindungan lebih Optimal agar daya tahan tubuh tetap terjaga dengan cara rutin mengonsumsi suplemen yang alami dari BRAND’S Saripati Ayam. BRAND’S mengandung Protein Bio Amino Peptida yang dapat memberikan asupan energi untuk sel imunitas, sehingga sel imunitas di tubuh kita tetap sehat dan berENEGRI untuk melawan virus. Yang paling penting BRAND’S Saripati Ayam ini adalah suplemen alami yang tanpa tambahan bahan kimia dan Bahan Pengawet sehingga aman di konsumsi oleh siapapun tanpa efek samping.

Manfaat BRAND’S Saripati Ayam juga sudah dipercaya dan teruji dari generasi ke generasi selama lebih dari 185 tahun.

Source:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Perkembangan Riset “Stem Cell” di Negara Kita

Your Image alt

Pernah mendengar istilah Stem cell? Mungkin sebagian dari kamu cukup asing dengan istilah tersebut, tapi ketika berbicara sel punca, tentu ada dari kamu yang pernah mendengarnya bukan? Nah, sebuah kabar baru menyatakan jika perkembangan sel punca di Indonesia kini sudah memasuki babak baru lho!

Jadi begini, sel punca atau Stem Cell sendiri merupakan metode pengobatan yang dipercaya sangat efektif untuk mengatasi berbagai macam penyakit dari ujung kepala hingga ujung kaki. Bahkan banyak penelitian telah berhasil membuktikan metode pengobatan ini.

Di Indonesia sendiri, praktek penggunaan sel punca juga sudah cukup lama dilakukan. Bahkan hingga kini, penggunaan sel punca untuk bantu pengobatan diabetes, penyakit jantung, cedera saraf tulang belakang, dan kerusakan tulang rawan, sudah mulai populer lho!

Dalam keterangannya, Yuyus Kusnadi, selaku principal Investigator Stem Cell and Cancer Institute, menyatakan jika penelitian tentang sel punca di Indonesia terus gencar dilakukan, bahkan untuk saat ini regulasi mengenai sel punca sudah berhasil disusun.

Di Indonesia sendiri, Yuyus menernagkan jika sel punca harus diambil dari sel tubuh manusia. Sel punca ini bisa diambil dari tubuh individu yang sedang menjalani perawatan atau autologus, atau bisa juga diambil dari orang lain, atau istilahnya allogeneic.

Sel punca sendiri bisa diambil dari darah tali pusat, lemak, sumsum tulang, darah tepi hingga berbagai jaringan lainnya yang ada dalam tubuh kita. Sedangkan kalau kamu ingin menggunakan sel punca dari orang lain, regulasinya harus seizin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Yuyus sendiri mengungkapkan jika hingga saat ini, hanya Laboratorium ReGeniC, PT Adifarma Adiluhung aja yang sudah mengantongi izin dari BPOM untuk produksi sel punca allogeneic. Sedangkan yang lainnya, belum diketahui status kelayakannya.

Perlu diketahui juga jika Indonesia secara tegas melarang sel punca embrionik atau sel punca yang merupakan sisa embrio dari in vitro fertization (IVF). Sedangkan di Amerika sendiri, penggunaan sel punca embrionik sendiri diperbolehkan, walaupun dengan catatan dan aturan yang sangat ketat.

Lantas, siapa yang boleh melakukan terapi pengobatan dengan sel punca?

Tentu saja yang harus melakukannya adalah seorang dokter yang sudah profesional dan menguasai ilmu terapi sel punca itu sendiri. Tapi hingga kini, dalam kalangan dokter sendiri masih terjadi perdebatan apakah dokter umum atau dokter spesialis yang harus melakukannya.

Sementara itu, kalau mengacu kepada Permenkes Nomor 833 Pasal 13 ayat 2, yang harus melaksanakan terapi sel punca ini hanya dokter spesialis saja yang kompetensinya sudah diakui oleh organisasi profesi. Selain itu, rumah rakit yang akan menyelenggarakan terapi ini pun harus benar-benar sudah siap segalanya.

Sumber:
http://bit.ly/2g0blwF
http://bit.ly/2gdW0Mf
http://bit.ly/2gEdfnT