Sering diserang sakit kepala? Sudah tentu anda kenal dengan yang namanya aspirin? Ya, obat yang menjadi solusi sakit kepala instan ini memang populer penggunaannya. Selain mudah didapat, konon katanya obat-obatan jenis ini pun tergolong efektif meredakan sakit kepala.
Selain itu, obat yang juga dikenal sebagai asam asetilsalisilat, dikenal juga sebagai analgesik atau obat penghilang rasa sakit. Bahkan beberapa penelitian telah membuktikan jika aspirin efektif untuk menurunkan demam, mengurangi peradangan, dan mempercepat pemulihan pasca operasi jantung.
Aspirin elektrik
Melihat banyaknya manfaat yang diberikan aspirin, hal ini telah membuat para ilmuwan mencoba untuk menghadirkan terobosan baru yang lebih praktis dan dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pengobatan. Dan hasilnya, terciptalah sebuah produk aspirin elektrik.
Alat super canggih ini diklaim memiliki manfaat yang sama dengan aspirin oral, yakni efektif dalam meredakan sakit kepala ringan ataupun berat. Dengan cara ini, para peneliti mengklaim jika anda kini tidak membutuhkan lagi aspirin oral yang belum tentu aman efek samping.
Aspirin elektrik ini sendiri pertama kali diciptakan oleh para ilmuwan gabungan dari Eropa. Alat mungil ini bekerja dengan cara memancarkan sinyal listrik kecil yang dapat bereaksi untuk mengatasi sakit kepala dengan hanya menempelkannya pada tengkorak atau pada gusi di bagian rahang.
Secara otomatis, aspirin elektrik ini akan memancarkan impuls listrik yang bekerja menahan sinyal sakit kepala yang dikirim dari sistem syaraf khusus atau sphenopalatine ganglion (SPG). Dalam waktu singkat, sakit kepala yang menyiksa pun akan segara teratasi.
Agar lebih mudah digunakan dan dibawa kemana saja, aspirin elektrik ini didesain dengan ukuran yang sangat mungil dengan bentuk yang sangat mirip dengan permen karet ukuran standar. Dengan ukuran ini, aspirin elektrik ini siap menemani kemanapun anda pergi.
Alat yang satu ini dilengkapi juga dengan remote control yang diletakkan di pipi untuk memberikan stimulasi syaraf sebagai memblokir rasa nyeri. Sayang aspirin elektrik ini baru tersedia di kawan Eropa saja, dan kini masih dalam kajian FDA.
Dalam keterangannya, Dr. Frank Papay, selaku ketua Departemen Dermatologi dan Operasi Plastik Cleveland Clinic, menyatakan jika kehadiran aspirin elektrik ini masih perlu diteliti lebih lanjut agar mendapatkan persetujuan FDA dan bisa segera beredar di Amerika Serikat.
Well, bagaimana menurut anda. Apakah kehadiran aspirin elektrik ini dibutuhkan juga di Indonesia? Lantas, kira-kira berapa ya harganya jika di jual di Indonesia nanti?
Sumber :
http://bit.ly/2lVfp8Y
http://bit.ly/2zgti7l
http://bit.ly/2j5i4Mx