Makanan olahan adalah jenis makanan yang sudah mengalami suatu proses dan dikemas yang bisa langsung disajikan atau dikonsumsi. Jenis makanan ini saat ini sangat mudah dijumpai, tidak cuma di swalayan besar, toko-toko sembako kecil pun saat ini sudah menjualnya karena memang peminatnya sangat banyak.
Praktis Memang, Tapi Sehatkah?
Makanan yang biasanya dikemas di dalam kotak, kaleng, atau dibekukan ini memang praktis dan tidak memakan waktu lama untuk penyajiannya. Masyarakat saat ini, khususnya yang tinggal di kota besar, tidak punya banyak waktu untuk menyajikan makanan dan dengan makanan olahan inilah semua masalah itu bisa diatasi.
Untuk menyajikannya, sebagian besar makanan olahan cukup dibuka kemasannya, masak sebentar dan makanan sudah siap untuk bisa dimakan. Bahkan ada juga makanan olahan yang sudah bisa langsung dimasak tanpa proses memasak lagi.
Walaupun praktis dan tidak memakan waktu banyak untuk disajikan, makanan jenis ini menurut info kesehatan di situs meetdoctor.com kurang baik untuk kesehatan. Kenapa makanan olahan dibilang kurang sehat? Karena makanan olahan sudah lebih dulu diubah (diproses) dari keadaan alaminya yang lebih sehat.
Karena sudah mengalami proses (diubah) inilah keamanan dan nilai gizi makanan olahan sangat mungkin sudah tidak lagi sama dengan ketika makanan tersebut masih berupa bahan-bahan alami.
Sesekali Boleh, Tapi Jangan Berlebihan
Praktis dan bisa menghemat waktu memang bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi makanan olahan. Tapi ingat sesekali saja dan jangan berlebihan. Selain sudah mengalami suatu proses, makanan olahan juga banyak yang mengandung bahan-bahan makanan yang kurang baik untuk kesehatan tubuh.
Apa saja bahan-bahan tambahan yang tidak baik untuk kesehatan yang biasanya ada di dalam makanan olahan?
- Pewarna yang berfungsi membuat warna makanan tampak lebih menarik dan segar. Pewarna alami makanan memang ada, tapi sayangnya tidak sedikit produsen makanan olahan yang tidak memakai pewarna yang memang diperuntukkan untuk makanan.
- Bahan penstabil. Bahan ini memiliki fungsi membuat makanan olahan, terutama yang berbahan utama daging, tetap terlihat kering dan tidak berair.
- Pemutih (penetral). Bahan ini bisa membuat makanan olahan terbebas dari bakteri dan juga memberi aroma.
- Pemanis buatan. Demi memotong ongkos produksi cukup banyak produsen makanan olahan yang memakai pemanis buatan, seperti aspartame dan sakarin yang harganya jauh lebih murah dari gula asli.
- Penambah rasa. Bahan ini digunakan supaya rasa makanan olahan lebih sedap dan rasanya tetap awet.
Setelah tahu bahan-bahan tambahan yang biasa dipakai di makanan olahan di atas apa kamu masih yakin untuk mengonsumsinya tiap hari? Mulailah dari sekarang mengonsumsi makanan sehat karena mengonsumsi makanan sehat adalah salah satu syarat hidup sehat.
Sumber:
http://bit.ly/2yQQaJX
http://bit.ly/2gFvFFz
http://bit.ly/1bMmZFJ
http://bit.ly/2zQs6Vp